Jika hari ini engkau ditakdirkan tiada, seperti apa engkau ingin dikenang?
Suatu ketika, ketika tubuh saya
terbujur kaku di atas pembaringan, para sanak, keluarga, tetangga dan
orang-orang sekitar mendatangi saya. Mereka bertanya pada orang-orang yang saya
tinggalkan. “ di mana ia?”. “dia sudah tiada dan telah pergi”. Lantas, mereka
pun menangisi jasad yang terbujur kaku
itu.
Manusia hanya pengendara di atas
punggung usianya. Digulung hari, bulan dan tahun tanpa terasa . Nafas pun terus
berhembus, setia menuntun kita ke pintu kematian. Sebenarnya dunialah yang kita
jauhi dan liang kubur yang kita dekati. Satu hari berlalu, berarti satu hari
berkurang umur kita. Umur kita yang tersisa hari ini sungguh tidak ternilai
harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita. Karena itu,
jika satu hari berlalu tapi tiada pahala dan keyakinan kita bertambah, apalah
arti hidup kita?
Seandainya
kematian itu adalah akhir dari segalanya dan kita ditinggalkan begitu saja, maka
kematian adalah tempat peristirahatan terindah bagi setiap yang hidup. Namun
tidaklah demikian, karena kematian adalah awal dari kehidupan yang tidak
berujung dan kita akan ditanya tentang segala sesuatu, sungguh penyesalan
karena tidak bisa lagi mengerjakan amal sholeh jauh lebih menyakitkan daripada kematian
itu sendiri.
Ajal
kita adalah nafas yang dihitung.
Peristiwa
dunia datang dan pergi silih berganti.
Di
mana orang –orang dulu yang pernah kita lihat?
Kini
mereka telah mati dan kita pasti mati setelah mereka.
Bagaimana
aku ini…..
Kematian
seakan sudah dihamparkan dihadapanku
Tapi
aku masih sibuk memanjangkan angan-angan.
Kelalaianku dalam hari-hariku
adalah kejelekan-kejelekanku yang akan dibungkus dalam kafan di liang kuburku.
Aku
telah menyia-nyiakan sesuatu yang seharusnya aku kerjakan
(Syair Ali Shalih
Al-Hazza)
Gema
adzan seseorang dikumandangkan ketika si kecil lahir, dan shalat diakhirkan
sampai ia mati. Ini menunjukkan bahwa hidupnya hanya sebentar, sebagaimana
waktu antara adzan dan shalat. (Anonim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar