.

Senin, 03 November 2014

Mencintai Dalam Diam


Cinta dalam diam bagian dari do’a dan ikhtiar……..
Duhai gadis,  maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahduh, maka dengarkanlah !
Gadis..........!
Saat ku jatuh cinta,  tidak akan ku berucap. tak akan ku berkata.Namun ku hanya akan diam.
Saat ku mencintai, tidak kan pernah ku menyatakan,
Takkan ku menggoreskan. Yang ku lakukan hanyalah diam.
Aku tahu, cinta adalah fitrah
Sebuah anugerah tak terperi. karena cinta adalah kehidupan, karena rasa itu adalah cahaya.
Aku tahu, hidup tanpa cinta bagaikan hidup dalam gelap gulita.
namun, saat rasa itu menyapa maka hadapi dengan anggun.
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi dengan begitu banyak warna.
Cinta terkadang membuatmu bahagia. Namun tak jarang membuatmu menderita.
Cinta............!
Cinta adakalanya manis bagaikan gula.  namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir.
Cinta adalah perangkap rasa, sekali kau salah berlaku maka kau akan terkunkung dalam waktu yang lama. Dalam lingkaran derita.
Maka gadis, agar kau dapat keluar dalam belenggu itu,dan mampu melaluinya dengan anggun maka mencintailah dalam hening.
Dalam diam, tidak  perlu kau lari, tak perlu kau hindari. namun juga jangan kau sikapi dengan berlebihan.
Jangan kau umbar rasamu, jangan kau tumpahkan segala sukamu.
Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dengan tenang. Kita percaya takdir bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas. Dia Allah telah mengatur segala dengan rapinya.
Jadi apa yang kau risaukan?
Biarkan Allah yang mengaturnya dan yakinlah di tangan-Nya semuanya akan baik-baik saja.
Cobalah renungkan, dia yang kau cinta  belum tentu atau mungkin tidakakan pernah menjadi milikmu.
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam,
Akankah dia yang telah Allah takdirkan dengamu?
Gadis, kita tidak tahu dan tidak akan pernah tahu hingga waktunya tiba.
Maka, ku ingatkan padamu.....
Pegang kendali hatimu,
Tidakah kau malu jika semua rasa telah kau umbar namun ternyata kelak bukan kau yang dia pilih untuk mendampingi hidupnya?
Gadis....  karena cinta kita begitu agung untuk di umbar,
Begitu mulia untuk ditampakkan,
Begitu sakral untuk di tumpahkan.
Dan Sadarlah gadis, fitrah kitawanita adalah pemalu. Dan kau indah karena sifat malumu.
Lalu, masihkah kau tanpak menawan jika rasa malu itu telah kau nafikkan?
masihkah kau tampak lestari jika rasa malu itu telah kau singkap?
Kau indah karena sifat malumu.
Duhai gadis..............
Jadikan malu sebagai selendangmu.
Kesetiaan padanya yang telah Allah tuliskan namamu dan namanya di lauhul hahfuz jauh sebelum langit dan bumi tercipta.
Maka cintailah dalam hening.
Agar jika memang bukan dia yang di takdirkan untukmu, maka cukuplah engkau dan Allah yang tau rasamu.
Agar kesucianmu tetap terjaga, agar keanggunanmu tetap terbias.
Maka ku beritahukan padamu......
Pegang kendali hatimu, jangan kau lepaskan.
Acuhkan semua godaan yang menghampirimu
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan.
Cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan.
Gadis...........
yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya
Maka, Peganglah kendali hatimu lalu arahkan pada-Nya
Cintailah dalam diam, dalam hening
Itu jauh lebih indah, jauh lebih suci..
“Inspirasi dari Ummu Sa’ad”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar