.

Senin, 02 Juni 2014

Cinta Dalam Semangat Ukhuwah





 Memberilah! Niscaya engkau akan merasakan bahagianya hidup ditengah kehidupan manusia.
Ketika kita ingin orang tersenyum,cukup dengan sebuah senyuman tulus kepada mereka maka mereka pun akan memberikan senyum manis kepada kita.
Saat kita ingin menggandeng tangan seseorang,tak perlu menarik tanganya dengan keras, ulurkanlah tangan kita,maka mereka akan menggenggamnya dengan erat.
Begitulah cinta, itulah persaudaraan. Cinta datang dari keinginan tulus untuk memberi dan untuk berbagi. Cinta adalah bentuk keberatian diri,eksitensi jiwa dalam persaudaraan. Dia tidak hadir begitu saja, tidak langsung jatuh dari langit ke tujuh. Dia hadir lewat kebersamaan,dia ada karena adanya saling mengerti dan dia subur bersama keinginan untuk selalu memberi.   
Cinta, ukhuwah, dan keinginan untuk selalu memberi adalah salah satu resep yang akan membuat perjalanan dakwah,perjuangan yang akan menegakkan dienullah ini menjadi ringan. Bersama saudara seiman dan seperjuanganlah duri,aral,hambatan dan rintangan yang menghadang menjadi bahan bakar semangat untuk tetap istiqomah dan tetap tegak di jalan perjuangan.
Sirah mencontohkan kepada kita tentang dasyatnya semangat dan kekuatan ukhuwah. Tentang kecintaan kepada saudara yang melebihi kecintaan kepada diri sendiri. Kisah tentang tujuh sahabat yang berada dalam keadaan sakarat yang sangat membutuhkan air. Pada akhirnya sahabat pertama diberikan segelas air oleh seseorang, ketika air tersebut hamper sampai di mulutnya, terdengar olehnya rintihan saudaranya yang juga meminta air. Maka diapun memberikanya kepada sahabat kedua,tetapi ketika sahabat kedua ini hampir juga meminimnya, diapun mendengar rintihan sahabat ke tiga dan memberikan air tersebut kepadanya. Begitu seterusnya, kejadian yang sama berulang sampai air tersebut kembali kepada sahabat pertama. Akan tetapi sebelum air tersebut dia minum, malikat maut telah mencabut nyawanya,begitu halnya dengan sahabat kedua,ketiga dan seterusnya sampai ketujuh. Air tersebut utuh seperti pada saat di berikan. Mereka semua tanpa meminum air tersebut padahal mereka sangat membutuhkanya. Betapa kecintaan kepada saudara membuat mereka rela mengorbankan diri sendiri.
Subhanallah, ketika cahaya islam sudah merasuki jiwa-jiwa kita,ketika iman menjadi kompas dalam setiap tindak laku kita,maka dia diatas segala-galanya. Begitupun dalam hal persaudaraan. Persaudaraan karena islam, kecintaan karena iman memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada persaudaraan karena satu darah.
Umar bin Khatab, beliau begitu menghargai ukhuwah islamiyah, persaudaraan karena islam ini seperti perkataan beliau “tidak ada nikmat kebaikan yang Allah berikan setelah islam selain saudara yang shalih. Maka jika kalian merasakan kecintaan dari saudaranya,peganglah kuat-kuat persaudaraan denganya.
Begitulah persaudaraan karena Allah, persaudaraan seiman yang merupakan pompa yang melalui mensuplai semangat dan gairah perjuangan kita untuk tetap tegak dijalan iman dan islam. Cinta dan pesaudaraan inilah yang merupakan salah satu bekal dan amunisi agar semangat yang ada tetap bekobar, tetap menyala dan tetap menjadi pembakar bagi tiap diri kita untuk terus bergerak, berjuang dan memberikan yang terbaik bagi perjuangan islam.
Untukmu saudaraku, aku mencintaimu karena Allah
                                                                                                Mks, dua ribu empat belas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar