Memberilah!
Niscaya engkau akan merasakan bahagianya hidup ditengah kehidupan manusia.
Ketika
kita ingin orang tersenyum,cukup dengan sebuah senyuman tulus kepada mereka maka
mereka pun akan memberikan senyum manis kepada kita.
Saat
kita ingin menggandeng tangan seseorang,tak perlu menarik tanganya dengan keras,
ulurkanlah tangan kita,maka mereka akan menggenggamnya dengan erat.
Begitulah
cinta, itulah persaudaraan. Cinta datang dari keinginan tulus untuk memberi dan
untuk berbagi. Cinta adalah bentuk keberatian diri,eksitensi jiwa dalam
persaudaraan. Dia tidak hadir begitu saja, tidak langsung jatuh dari langit ke
tujuh. Dia hadir lewat kebersamaan,dia ada karena adanya saling mengerti dan
dia subur bersama keinginan untuk selalu memberi.
Cinta,
ukhuwah, dan keinginan untuk selalu memberi adalah salah satu resep yang akan
membuat perjalanan dakwah,perjuangan yang akan menegakkan dienullah ini menjadi
ringan. Bersama saudara seiman dan seperjuanganlah duri,aral,hambatan dan
rintangan yang menghadang menjadi bahan bakar semangat untuk tetap istiqomah
dan tetap tegak di jalan perjuangan.
Sirah
mencontohkan kepada kita tentang dasyatnya semangat dan kekuatan ukhuwah.
Tentang kecintaan kepada saudara yang melebihi kecintaan kepada diri sendiri.
Kisah tentang tujuh sahabat yang berada dalam keadaan sakarat yang sangat
membutuhkan air. Pada akhirnya sahabat pertama diberikan segelas air oleh
seseorang, ketika air tersebut hamper sampai di mulutnya, terdengar olehnya
rintihan saudaranya yang juga meminta air. Maka diapun memberikanya kepada
sahabat kedua,tetapi ketika sahabat kedua ini hampir juga meminimnya, diapun
mendengar rintihan sahabat ke tiga dan memberikan air tersebut kepadanya.
Begitu seterusnya, kejadian yang sama berulang sampai air tersebut kembali
kepada sahabat pertama. Akan tetapi sebelum air tersebut dia minum, malikat
maut telah mencabut nyawanya,begitu halnya dengan sahabat kedua,ketiga dan
seterusnya sampai ketujuh. Air tersebut utuh seperti pada saat di berikan.
Mereka semua tanpa meminum air tersebut padahal mereka sangat membutuhkanya.
Betapa kecintaan kepada saudara membuat mereka rela mengorbankan diri sendiri.
Subhanallah,
ketika cahaya islam sudah merasuki jiwa-jiwa kita,ketika iman menjadi kompas
dalam setiap tindak laku kita,maka dia diatas segala-galanya. Begitupun dalam
hal persaudaraan. Persaudaraan karena islam, kecintaan karena iman memiliki
tingkatan yang lebih tinggi daripada persaudaraan karena satu darah.
Umar
bin Khatab, beliau begitu menghargai ukhuwah islamiyah, persaudaraan karena
islam ini seperti perkataan beliau “tidak ada nikmat kebaikan yang Allah
berikan setelah islam selain saudara yang shalih. Maka jika kalian merasakan
kecintaan dari saudaranya,peganglah kuat-kuat persaudaraan denganya.
Begitulah
persaudaraan karena Allah, persaudaraan seiman yang merupakan pompa yang
melalui mensuplai semangat dan gairah perjuangan kita untuk tetap tegak dijalan
iman dan islam. Cinta dan pesaudaraan inilah yang merupakan salah satu bekal
dan amunisi agar semangat yang ada tetap bekobar, tetap menyala dan tetap
menjadi pembakar bagi tiap diri kita untuk terus bergerak, berjuang dan
memberikan yang terbaik bagi perjuangan islam.
Untukmu saudaraku, aku mencintaimu
karena Allah
Mks,
dua ribu empat belas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar