.

Rabu, 24 September 2014

Aku (+) adalah kamu (-)



+    : siapa kamu? Aku kenal kamu. 
-   :  Ya sudah seharusnya
+    : tapi siapa kamu?
-     : aku adalah “kamu”
+    : kamu adalah aku karena aku kenal kamu? Ini lucu
-     : kamu tidak mengerti… tapi kamu akan menjadi aku sepuluh tahun lagi.
+    : ini tidak lucu… aku pergi sekarang…
-     : pergi… dan membayangkan bahwa kamu akan menjadi dokter?
+    : bagaimana kamu tahu?
-     :  aku tahu karena aku adalah kamu… menjadi dokter, memeriksa pasien dan punya banyak penghasilan. Dan kamu juga ingin bapak dan ibumu berumur panjang. Karena itulah kamu ingin jadi dokter.
+    : bagaimana kamu tahu hal itu? 
- : karena aku adalah kamu.
+    : sungguh?
-     : ya, kamu akan menjadi aku sepuluh tahun lagi.
+    : kamu adalah seorang dokter, kalau begitu 
-   :  bukan
+    : tapi, kalau kamu bukan dokter, berarti kamu bukan aku 
: aku adalah kamu
+    : bagaimana mungkin? Aku akan menjadi dokter, sungguh! Jangan bilang kalau aku gagal. 
: tidak, kamu tidak gagal menjadi dokter
+    : lalu, siapa kamu sekarang?
-     : aku adalah mahasiswa kurikulum
+    : kurikulum? Belajar kurikulum? Aku pergi ke sekolah hanya untuk belajar kurikulum? Ini menggelikan! 
-   : tapi kamu akan belajar kurikulum
+    : aku gagal kalau egitu, aku gagal menjadi dokter
-     : kamu bisa berkata demikian. Kamu gagal menjadi dokter tetapi kamu tetap tidak gagal
+    : aku tahu aku gagal. Aku gagal menjadi dokter karena keuanganku jelek sekali. Itu hal yang paling parah. 
- : ya, aku mengerti. Kamu kecewa karena untuk menjadi dokter kamu harus punya banyak uang, itu yang kamu kira. Dan kamu merasa amat miskin. Aku tahu.
+    : bagaimana kamu tahu
-: karena aku adalah kamu. Kapankah itu? Aku menangis karena tidak ada biaya. Aku begitu takut  tidak  akan bisa masuk di universitas untuk menjadi dokter. Beberapa tahun yang lalu  hal itu terjadi… betapa sedihnya aku… kemudian hidup ditentukan berbeda.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar