.

Selasa, 03 Juli 2012

MENULIS DENGAN CINTA


                                        
            Dari dulu aktivitas menulis sudah menjadi kebiasan para ulama salaf. Ribuan kitab telah menjadi bukti dari keguguhan para ulama kita dalam menuangkan ilmu yang mereka miliki. Meskipun sekarang mereka telah tiada, namun sejarah tetap mencatat hasil karya-karyanya yang terus berkembang dari zaman ke zaman. Bukti kecintaan mereka dengan ilmu begitu besar, sehingga dalam merealisasikan ilmunya ke dalam sebuah tulisan selalu digandengkan dengan unsur kecintaan yang begitu mendalam terhadap apa yang mereka tuliskan.
            Keindahan sebuah tulisan tidak selamanya diukur dari seberapa bagus dan indah si penulis menuangkan kata-kata kedalam sebuah tulisan, melainkan seberapa besar kecintaanya terhadap apa yang ia goreskan. Ketika kita mencintai sesuatu, maka dia akan lahir dari kedalaman hati, dan sesuatu yang berasal dari dalam hati pada akhirnya akan sampai juga ke hati para pembacanya.
            Seperti yang telah di katakan oleh Pak Muhammad Iqbal (di kenal sebagai filsuf besar sekaligus penyair muslim yang bereputasi internasional). “ salah satu cara untuk menegakkan kejayaan islam adalah dengan mensintesakan jalan akal dan jalan cinta.” Seperti dalam syair beliau .
            Bangkitlah.......
            Letakkan dasar-dasar dunia baru
            Dengan mengawinkan akal dan cinta
            Cinta merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan kita. Hari ini kita yang mengaku sebagai seorang penulis harus mengetahui secara rinci tentang implikasi-implikasi dari apa yang kita tullis. Segala hal yang kita tuangkan dalam tulisan apabila itu dibarengi dengan rasa cinta maka iapun akan menjadi sesuatu yang luarbiasa dan istimewa untuk kita maupun orang lain.
Menulis adalah cinta. Cinta potensi diri, cinta waktu, cinta sejarah, cinta peradaban. Karena itu, jika kamu benar-benar jatuh cinta dan k’pingin terus cinta, menulislah, karena menulis adalah cinta. Cinta tak membuatmu gelisah, cinta tak menjadikanmu lelah; karena menulis membuatmu bertambah tangguh, menjadikanmu berlapang dada.(Syamsudin Kadir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar